Minder dan sombong sebenarnya saling berhubungan seperti kakak dan
adik.
Ada kalanya orang-orang yang minder berusaha menutupi kelemahan
dirinya dengan bersikap arogan.
Ada orang sombong yang berpura-pura
menutup diri agar tidak dikatakan sombong.
Kadang untuk suatu kasus dan
waktu, kita bisa menjadi orang yang paling minder.
Tetapi untuk kasus
dan waktu lainnya, kita bisa menjadi orang yang paling sombong.
Orang minder memiliki ciri-ciri:
menjadi pemalu dan penakut,
mengucilkan diri sendiri, tidak nyaman dengan diri sendiri, gugup,
merasa kesepian, mudah tersinggung, sulit membuka komunikasi, merasa
bahwa semua orang sedang memerhatikan kelemahannya (sepertinya semua
orang sedang melihatnya ketika dia sedang berjalan), melihat diri secara
negatif, tidak bisa bersyukur atas keadaannya, sulit melihat bahwa
Allah bisa memakai dirinya, mudah putus asa, menganggap orang lain lebih
cantik/tampan, kaya, hebat, dan akhirnya dalam taraf parah, minder bisa
menyebabkan depresi dan bunuh diri.
Sementara itu orang sombong memiliki ciri-ciri:
selalu ingin mendapat
pujian, senang menjadi pusat perhatian, merasa diri paling dan selalu
benar, senang berdebat, senang untuk didengar daripada mendengar, mudah
marah, sulit untuk menundukkan diri, tidak mudah menerima kritikan
tetapi mudah mengritik orang lain, memaksakan kehendak,
membangga-banggakan prestasi, gelar, dan pencapaian lainnya, keras
kepala, lebih senang menasihati daripada dinasihati, senang dihormati,
Jadi sementara orang minder selalu menganggap rumput tetangga lebih
hijau daripada di rumah sendiri..,
orang sombong selalu berpikir bahwa
rumput di rumahnya selalu lebih dan paling hijau daripada rumput
tetangga.
misal,..
Om, aku minder?
Oh ya? Super sekali!
Loh, kok super sih Om, aku kan minder?
Saat Anda merasa minder, sebetulnya
" Anda tahu Anda orang besar yang tidak pantas bagi keadaan Anda sekarang"
Jadi minder itu tanda baik, gitu?
Betul. Orang yang sejatinya kecil, tidak akan merasa minder.
Berarti aku ini sejatinya besar ya Om?
Itu dia!
Apa Om?
Orang minder, juga cepat sombong.
He he … ha ha ha !!! Kayaknya sih bener gitu Om.
Aku tadi sebelum
ketemu Om, ngerasa galau banget, karena minder.
Eh, saat Om bicara aku
sejatinya orang besar minderku ilang, terus aku merasa bangga.
He he … iya, memang saya lihat begitu, tapi itu tanda bahwa Anda sehat.
Apa dulu Om juga pernah merasa minder seperti aku ini?
Pasti dong,
saya dulu minder sekali karena miskin, tapi sombong sekali terhadap anak orang kaya yang tulul.
Loh? Aku juga gitu. Aku minder sama anak orang kaya, tapi sangat bangga kalo nilaiku lebih baik daripada nilai mereka.
Sudah mengerti?
bahwa orang minder itu sebetulnya punya bakat
kebesaran, tapi masih belum tegas menyimpan rasa mindernya dan tidak
kuat menahan rasa bangganya?
Iya yah? Berarti kedewasaan itu bukan masalah kaya atau miskin, muda atau tua ya Om?
Bukan. Kedewasaan adalah masalah kontrol, kendali.
Anak muda yang mengendalikan dirinya dengan baik,
akan tampil lebih
dewasa dari orang tua yang cepat sedih, cepat minder, tapi cepat juga
sombong, lalu cepat juga untuk putus asa.
Wah! Super sekali! Sekarang aku jadi tahu caranya untuk jadi orang dewasa.
Wah! Ini berita baru.
Wah! Aku jadinya semangat nih Om!
Wah!, wah!, wah! … he he … Anda ini lucu sekali.
Anak muda itu memang mudah kagum, tapi juga cepat bosan.
Gampang memuji, tapi tak kalah cepat mencemooh.
He he … memang, aku juga gitu deh Om. Tapi, itu kan cuman masalah waktu
ya? Kalo aku kendalikan diri dengan baik, aku akan lebih elegan ya Om?
Super sekali! Kalau begitu tugas saya hari ini sudah selesai, tinggal
Anda meneruskan pengembangan pengendalian diri yang lebih canggih lagi.
Good article.. thank you for sharing! ��
BalasHapusSombong hanya akan membuat harga diri kita lebih rendah dimata orang lain. Terimakasih.
BalasHapushttps://lasealwin.info/mengapa-tidak-boleh-sombong/
mudah minder dan mudah sombong serta selalu melihat dari sisi negatif ---> Ciri umum orang melankolis
BalasHapus